Selasa, 06 November 2012
A.
Sifat
dan Isu-isu Kerangka Konseptual
Menurut
FASB, kerangka konseptual merupakan suatu konstitusi, suatu system yang koheren
dari hubungan antara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar yang
konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi serta keterbatasan akuntansi
keuangan dan laporan keuangan. Tujuan akan mengindentifikasikan sasaran dan
maksud akuntansi, sedangkan fundamental adalah konsep yang mendasari akuntansi,
konsep yang memberikan petunjuk dalam memilih kejadian untuk dicatat, mengukur
kejadian tersebut, meringkas dan mengkomunikasikan pada pihak-pihak yang
berkepentingan.
1. Isu-isu Kerangka Konseptual
a. Isu
artikulasi
Terdapat dua pendekatan
terkait dengan pandangan artikulasi, yaitu:
· Pendekatan
aset-hutang (neraca atau balance sheet),
disebut juga dengan pemeliharaan modal, yang berarti revenue dan expense
merupakan hasil dari perubahan aset dan hutang. Peningkatan dan penurunan aset
bersih yang tidak dimasukkan dalam definisi earnings
antara lain, kontribusi modal, penarikan modal, koreksi earnings periode sebelumnya dan gains
serta losses holding.
· Pendekatan pendapatan-biaya (laba-rugi atau income statement), disebut juga
pandangan laporan income atau penandingan, yang berarti revenue dan expense
dihasilkan dari kebutuhan akan penandingan. Penandingan merupakan proses
pengukuran fundamental dalam akuntansi yang terbagi atas dua tahap yaitu
pengakuan revenue (dalam satuan
waktu) melalui prinsip realisasi dan pengakuan expense dalam tiga cara, yaitu hubungan sebab akibat, alokasi yang
rasional dan sistematis, dan pengakuan segera. Pandangan laba-rugi menekankan
pada pengukuran earnings, dan tidak
pada peningkatan atau penurunan modal bersih.
b. Isu definisi
Menurut pandangan
neraca, aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki suatu entitas, dimana
sumber daya tersebut merepresentasikan manfaat di masa mendatang yang
diharapkan menghasilkan aliran kas masuk secara langsung atau tidak langsung.
Aset juga dibatasi untuk menyajikan sumber daya ekonomi yg dimiliki entitas.
· .Sumber
daya produktif suatu entitas (aset entitas)
Menurut pandangan
laba-rugi, aset tidak hanya meliputi aset yang didefinisikan oleh pandangan
neraca, tetapi semua item yang tidak merepresentasikan sumber daya ekonomu
suatu entitas, namun diperlukan untuk penandingan dan penentian income secara memadai. Jika kita
mengeluarkan masalah beban tangguhan, definisi aset akan mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
- aset
merepresentasikan aliran kas suatu entitas.
- manfaat
potensial yang diperoleh entitas.
- konsep
legal atas properti yang mempengaruhi definisi akuntansi aset
- cara
aset diperoleh menjadi bagian dari definisi, dari transaksi sekarang atau masa
lalu, transaksi pertukaran, transfer searah dari pemilik, atau keuntungan yang
tidak diduga.
- dapat
dipertukarkan, merupakan karakteristik penting dari aset.
· Asal
sumber daya atau hutang suatu entitas
Menurut pandangan
neraca, hutang adalah kewajiban entitas untuk mentransfer sumber daya ekonomi
ke pihak lain di masa mendatang. Menurut pandangan laba-rugi, hutang tidak
hanya meliputi hutang yang didefinisi oleh pandangan neraca, tetapi juga kredit
tangguhan dan cadangan yang tidak merepresentasikan kewajiban untuk mentransfer
sumber daya ekonomi tetapi diperlukan untuk penandingan dan penentuan income dengan memadai. Pandangan ketiga
atas hutang muncul dari persepsi neraca sebagai sumber dan komposisi modal yang
dimiliki entitas. Hutang dianggap sebagai sumber modal, dan meliputi kredit
tangguhan dan cadangan yang tidak merepresentasikan kewajiban untuk mentransfer
sumber daya ekonomi.
· Kinerja
entitas (earnings)
Menurut pandangan
neraca, earnings adalah peningkatan
dalam aset bersih suatu entitas kecuali perubahan modal. Menurut pandangan
laba-rugi, earnings merupakan hasil
proses penandingan antara revenue dan
expense.
1) Pendapatan
dan Beban
Menurut pandangan
aktiva/kewajiban, pendapatan didefinisikan sebagai peningkatan aktiva dan
penurunan kewajiban yang tidak mempengaruhi modal. Begitu pula beban, yang
mencakup keuntungan dan kerugian, didefinisikan sebagai penurunan aktiva atau
peningkatan kewajiban yang timbul dari penggunaan sumber daya ekonomi dan jasa
selama satu periode tertentu.
2) Keuntungan
dan Kerugian
Menurut pandangan
aktiva/kewajiban, keuntungan merupakan meningkatnya aktiva bersih di luar
peningkatan dari pendapatan atau perubahan modal. Kerugian merupakan menurunnya
aktiva bersih di luar penurunan dari beban atau perubahan modal.
3) Hubungan antara penghasilan dan
komponen-komponen
Laba
= Pendapatan –
Beban + Keuntungan – Kerugian
Laba
= Pendapatan –
beban
Laba
= Pendapatan (termasuk keuntungan) – beban (termasuk
kerugian)
· Akuntansi
Akrual
Hal-hal yang mendasari
konsep akuntansi akrual :
- Akrual
adalah proses akuntansi yang mengakui peristiwa dan kejadian nonkas pada saat
mereka terjadi atau dengan kata lain pengakuan pendapatan dan peningkatan
aktiva yang berkaitan dengan pengakuan beban dan peningkatan kewajiban yang
berkaitan dalam jumlah tertentu yang diharapkan akan diterima atau dibayarkan,
biasanya dalam bentuk kas di masa depan.
- Penangguhan
adalah proses akuntansi yang mengakui penerimaan kas saat ini sebagai kewajiban
dan mengakui pembayaran kas saat ini sebagai aktiva dengan harapan akan terjadi
dampak di masa yang akan datang.
- Alokasi
adalah proses akuntansi yang menempatkan jumlah tertentu menurut rencana atau
rumus tertentu.
- Amortisasi
adalah proses akuntansi untuk secara sistematis memperkecil jumlah tertentu
melalui pembayaran ataupun penghapusan secara berkala.
- Realisasi
adalah proses pengkonversian sumber daya dan hak-hak nin kas menjadi uang.
Realisasi paling tepat digunakan dalam pelaporan akuntansi dan keuangan untuk
merujuk kepada penjualan aktiva untuk mendapatkan sejumlah uang atau klaim atas
sejumlah uang.
- Pengakuan
adalah proses pencatatan atauu pemasukan secara formal suatu hal dalam
rekeningg dan laporan keuangan perusahaan
2. Konsep Pemeliharaan Modal (Cost Recovery)
Konsep
pemeliharaan modal memungkinkan kita membuat perbedaan antara return on capital
atau (earning) dan return of capital atau (Cost of recovery). Earning berasal
dari pemulihan atau pemeliharaan modal. Terdapat dua konsep pemeliharaan
modal, konsep modal keuangan dan konsep modal fisik. Kedua konsep
menggunakan pengukuran unit monetr atau unit daya beli umum yang sama,
menghasilkan empat konsep pemeliharan modal :
-
Modal keuangan yang diukur dengan unit uang
-
Modal keuangan yang diukur dengan daya beli umum yang sama
-
Modal fisik yang diukur dengan uang
-
Modal fisik yang diukur dengan daya beli umum yang sama
3. Metode Pengukuran
Isu metode
pengukuran berkaitan dengan penentuan unit ukuran maupun atribut yang
diukur. Terkait dengan unit ukuran, pilihannya adalah antara dolar actual
dan dollar yang disesuaikan dengan daya beli umum. Terkait dengan atribut
yang akan diukur kita memiliki lima pilihan, yaitu :
-
Metode kos historis
-
Kos sekarang
-
Nilai keluaran /jual sekarang
-
Nilai keluaran/jual harapan
-
Nilai sekarang dan aliran kos harapan
B.
Statements of Financial Accounting
Concept (SFAC)
SFAC adalah bagian yang telah
diselesaikan dari conceptual framework. Statemen ini dapat disamakan dengan APB
Statement 4, dalam satu aspek: tidak membentuk prinsip-prinsip akuntansi
berterima umum (GAAP) dan tidak ditujukan sebagaimana Rule 203 pada Rules of
Conduct of AICPA yang melarang penyimpangan dari GAAP. Kelemahan ini mungkin
mengecewakan, meskipun demikian memiliki beberapa manfaat penting
- Menghindari
munculnya krisis akibat kegagalan dalam mengikuti standar
- Lebih
terbuka untuk perubahan yang mendukung proses evolusi dalam penyusunan
struktur metateori
Proses menghadirkan struktur metateori
yang dapat berjalan dan bermanfaat harus diakui sebagai proses yang pelan,
sebuah proses evolusi. Trial and error pasti terjadi dan statemen yang bersifat
sementara dapat lebih mudah mengubah komponen yang perlu dikembangkan.
Sayangnya kemungkinan juga kenyataannya, statemen hanya akan memiliki dampak
kosmetik murni.
Adanya kebutuhan akan rerangka
konseptual mendorong FASB mengeluarkan Discussion Memorandum berjudul “
Conceptual Rerangka for Financial Accounting and Reporting : Elements of
Financial Statements and Their Measurement “ pada tahun
1976. Hasil kerja dan tulisan tersebut akhinya pada perioda 1978-1985
dihasilkan enam komponen rerangka konseptual dan diberi nama Statement of
Financial Accounting Concept (SFAC). Sejak berdiri, FASB telah mengeluarkan 8
pernyataan keuangan.
1. Statements
of Financial Accounting Concept No.1
SFAC No.1 berhubungan dengan tujuan
pelaporan keuangan bisnis. Tujuan secara keseluruhan adalah untuk informasi
yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi (paragraf 9). Statemen
ini merupakan turunan langsung Trueblood report dan secara umum merupakan versi
‘singkat’
dari laporan tersebut, dengan beberapa petimbangan nilai penting
SFAC No.1 ini:
· melanjutkan
tradisi ber-orientasi pengguna sebagaimana dokumen yang ditinjau pada bab 6,
walaupun mengakui keragaman pengguna eksternal, statemen ini menyatakan bahwa
karakteristik inti yang sama dari semua pengguna eksternal adalah kepentingan
untuk memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas pada masa yang akan
datang.
· berpendapat
bahwa laporan keuangan harus lebih bersifat general purpose daripada mengarah
pada kebutuhan kelompok pengguna tertentu.
· mengasumsikan
pengguna mempunyai pengetahuan tentang informasi dan pelaporan keuangan, sebuah
penyimpangan dari asumsi Trueblood report yang menyatakan ‘kemampuan
yang terbatas’
pengguna laporan keuangan.
· Seperti
Trueblood Report, pengguna juga diasumsikan memiliki ‘wewenang
yang terbatas’.
· Statemen
juga mencatat ‘the
importances of stewardship’ yang menentukan
seberapa baik manajemen menjalankan kewajiban dan obligasi pada pemilik dan
kelompok kepentingan lainnya. Gagasan ini muncul karena penafsairan yang sempit
terhadap pemeliharaan sumberdaya perusahaan yang layak untuk
pertanggungjawaban.
Beberapa
petimbangan nilai penting tersebut adalah;
· Manfaat
informasi harus melebihi biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya.
· Laporan
akuntansi bukan merupakan satu-satunya sumber informasi tentang perusahaan
· Akuntansi
akrual sangat bermanfaat untuk menilai dan memprediksi earning power dan cash
flow perusahaan.
· Informasi
yang tersedia harus bermanfaat, tetapi setiap pengguna membuat prediksi
dan penilaian masing-masing.
SFAC
1 tidak menjelaskan secara spesifik laporan yang harus digunakan maupun bentuk
dari laporan tersebut. Laporan hanya menyebutkan pelaporan keuangan seharusnya
relatif menyediakan informasi sumberdaya ekonomi perusahaan, obligasi dan
ekuitas pemilik (paragraf 41) dan bagaimana kinerja perusahaan disajikan dengan
mengukur earnings dan komponennya (paragraf 43) bagaimana kas diperoleh dan
dibayarkan (paragraf 49). Karenanya SFAC 1 secara ekstrem merupakan himbauan
yang hati-hati dari tujuan komite Trueblood dan mempertahankan tingkat
kelaziman yang tinggi.
2. Statements
of Financial Accounting Concept No.2
Karakteristik Kualitatif dari Informasi Keuangan (Qualitative Characteristics of Accounting Information)
Statemen
ini bertujuan untuk memberikan karakteristik kualitas yang harus dimiliki oleh
informasi akuntansi sehingga informasi tersebut menjadi lebih bermanfaat.
a. Relevansi
informasi
Informasi
dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki manfaat, sesuai dengan
tindakan yang akan dilakukan oleh pemakai laporan keuangan. Dengan kata lain,
relevan merupakan kemampuan dari suatu informasi untuk mempengaruhi keputusan
manajer atau pemakai laporan keuangan lainnya sehingga keberadaan informasi
tersebut mampu mengubah atau mendukung harapan mereka tentang hasil-hasil atau
konsekuensi dari tindakan yang diambil.
b. Nilai umpan balik dan nilai
prediksi sebagai unsur-unsur relevan
Informasi
dapat menjadikan keputusan yang berbeda dengan meningkatkan kemampuan pembuat
keputusan untuk memprediksi atau dengan membetulkan harapan awal mereka.
Informasi berpengaruh terhadap perilaku manusia dan karena orang berbeda dapat
bereaksi secara berbeda terhadap informasi tersebut, maka informasi keuangan
tidap dapat dievaluasi dengan cara sebatas kebenaran peramalan atas dasar
informasi tersebut. Nilai prediktif merupakan pertimbangan yang penting dalam
memisahkan informasi akuntansi yang relevan dan tidak relevan.
c. Ketepatan waktu (timeliness)
Ketepatan
waktu adalah aspek pendukung relevansi. Ketika informasi tidak tersedia saat
dibutuhkan atau tersedia setelah sekian waktu setelah pelaporan maka informasi
tersebut tidak memiliki nilai untuk tindakan masa depan. Informasi tersebut
memiliki relevansi dan manfaat yang rendah. Timeliness
berarti tersedianya informasi dalam pengambilan keputusan sebelum informasi
tersebut kehilangan kapasitas pengaruhnya dalam mempengaruhi keputusan. Timeliness sendiri tidak dapat membuat
informasi relevan, tetapi kurangnya timeliness
dapat membuat informasi kehilangan relevansinya. Jadi ada derajat timeliness.
d. Keandalan informasi (reliablelity)
Keandalan
merupakan kualitas informasi yang menyebabkan pemakaian informasi akuntansi,
sangat tergantung pada kebenaran informasi yang dihasilkan. Keandalan suatu
informasi sangat tergantung pada kemampuan suatu informasi untuk menggambarkan
secara wajar keadaan/peristiwa yang digambarkan sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya.
e. Representational
faithfulness
Representational faithfulness
berhubungan dengan tingkat kesesuaian antara pengukuran atau deskripsi dengan
fenomena yang digambarkan. Dalam akuntansi fenomena yang digambarkan adalah
sumber daya ekonomi, kewajiban, transaksi dan kejadian yang merubah sumber daya
dan kewajiban entitas. Kadang informasi tidak andal karena kesalahan
interpretasi.
3. Statements
of Financial Accounting Concept
No.5 Pengakuan dan Pengukuran dalam Laporan Keuangan Suatu
Entitas Bisnis (Recognition and Measurement in
Financial Statement of Business Enterprises)
Konsep pengakuan dan pengukuran
SFAC No. 5, “Recognition
and Measurement in Financial Statement by Business Enterprises “,
dimaksudkan untuk mengatasi masalah masalah yang berkaitan dengan pengakuan dan
pengukuran. Pengakuan adalah proses pencatatan atau memasukkan secara formal
suatu ítem ke dalam laporan keuangan suatu entitas sebagai aktiva. Kewajiban,
pendapatan, biaya atau sejenisnya. Pengukuran merupakan pemberian nilai dengan
atribut-atribut pengukuran akuntansi pada ítem tertentu dari suatu transaksi
Dalam kaitannya dengan pengakuan, SFAC No. 5 menyebutkan bahwa kriteria
pengakuan pada umumnya konsisten dengan praktik akuntansi berjalan dan tidak
ada perubahan radikal. Ditambahkan, pengungkapan dengan menggunakan media
pelaporan yang lain diluar pelaporan keuangan bukan merupakan suatu pengakuan.
Kriteria pengakuan dan pengukuran
Dalam SFAC No. 5 disebutkan bahwa kriteria yang digunakan
untuk mengikuti elemen laporan keuangan didasarkan pada empat faktor sebagai
berikut:
a. Definisi: pos akan diakuai apabila memenuhi definisi
elemen laporan keuangan.
b. Keterukuran: pos tersebut memiliki atribut yang dapat
diukur dengan cukup andal.
c. Relevan: informasi memiliki kemampuan untuk membuat
perbedaan dalam pengambilan keputusan.
d. Keandalan: informasi menggambarkan keadaan sebenarnya
secara wajar, dapat diuji kebenarannya dengan netral.
Dalam kaitannya dengan pengukuran, SFAC No. 5, FASB
melalui discussion memorandum, mengakui adanya 5 dasar pengukuran
yang dapat digunakan untuk menentukan nilai aset dan utang, yaitu :
a.
Cost
historis (Historical cost), yaitu jumlah kas atau setaranya yang
dikeluarkan untuk memperoleh aset sampai siap untuk digunakan.
b.
Cost
pengganti terkini (Current replacement), yaitu jumlah kas atau setaranya
yang harus dibayar jika aset yang sejenis/sama diperoleh pada saat sekarang.
c.
Nilai
pasar terkini (Current market value), yaitu jumlah kas atau setaranya
yang diperoleh dengan menjual aset kegiatan penjualan normal.
d.
Nilai
bersih yang dapat direalisasi (Net realisable value), yaitu jumlah kas
atau setaranya (tanpa pendiskontoan) yang diperoleh jika aset diharapkan akan
dijual setelah dikurangi dengan biaya langsung (biaya produksi dan penjualan).
e.
Nilai
sekarang aliran kas mendatang (Present value of future cast flow), yaitu
nilai sekarang aliran kas masa mendatang yang akan diperoleh seandainya aset
dijual pada masa yang akan datang.
4. Statements
of Financial Accounting Concept
No.6 Elemen-elemen Laporan Keuangan (Elements of Financial Statements)
SFAC
No. 6, “ Elements of Financial Statement of Business Enterprises “,
dijelaskan bahwa ada sepuluh elemen laporan keuangan, yaitu :
a.
Aset (assets) adalah manfaat
ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang diperoleh atau dikendalikan
oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.
b.
Utang (liabitilies) adalah pengorbanan
manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang berasal dari
kewajiban sekarang suatu entitas untuk mentrasfer aset atau menyerahkan jasa
pada entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.
c.
Ekuitas (equity) adalah hak sisa
(residual interest) atas aset suatu
entitas setelah dikurangi dengan utang. Dalam perusahaan bisnis, ekuitas sama
dengan hak pemilik.
d.
Investasi oleh pemilik (investment by
owners) adalah kenaikan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari
transfer entitas lain ke perusahaan tersebut atas sesuatu yang bernilai untuk
memperoleh atau meningkatkan hak kepemilikan (atau ekuitas) dalam perusahaan
tersebut.
e.
Distribusi pada pemilik (distribution
to owners) adalah penurunan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari
transfer aset, penyerahan jasa, atau penambahan utang oleh perusahaan kepada
pemilik.
f.
Laba komprehensif (comprehensive
income) adalah perubahan ekuitas (aset neto) suatu entitas selam satu
perioda yang berasal dari transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya dari
sumber yang bukan berasal dari pemilik.
g.
Pendapatan (revenue) adalah
aliran masuk kenaikan aset suatu entitas atau penurunan utang suatu entitas
(atau kombinasi keduanya) selama satu perioda, yang berasal dari pengiriman
atau produksi barang, penyerahan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya, yang
merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.
h.
Biaya (expenses) adalah aliran
keluar atau pemakaian aset suatu entitas, atau penambahan utang suatu entitas
(atau kombinasi keduanya) selama satu perioda, yang berasal dari pengiriman
atau produksi barang, penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang
merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.
i.
Keuntungan (gains) adalah
kenaikan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu entitas dan
berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang mempengaruhi
entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari pendapatan dan
investasi oleh pemilik.
j.
Kerugian (losses) adalah
penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu entitas dan
berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang mempengaruhi
entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari biaya dan
distribusi pada pemilik.
5. Statements
of Financial Accounting Concept
No.7 Penggunaan Present Value dan Informasi Cash Flows dalam
Pengukuran-pengukuran Akuntansi (Using
Cash Flows Information and Present Value in Accounting Measurements)
SFAC
No. 7 menyediakan kerangka kerja untuk dapat menggunakan future cash flows sebagai basis pengukuran saat pengakuan awal dan
pengukuran segera serta untuk metode interest
dalam penentuan amortisasi. Statemen ini juga menyediakan prinsip-prinsip
umum yang mengatur penggunaan present
value terutama ketika jumlah dari future
cash flow, waktunya atau waktu dan tingkat ketidakpastiannya. Statemen juga
menyediakan pemahaman yang bersifat umum dari tujuan pengukuran-pengukuran present value dalam akuntansi.
Tujuan
SFAC No. 7:
1. Pengukuran
dalam akuntansi dengan menggunakan present
value dapat digunakan untuk menangkap dan untuk mengembangkan perbedaan di
antara aliran kas ekspektasian di masa yang akan datang.
2. Menyediakan
informasi yang relevan melalui pelaporan keuangan karena present value menggambarkan beberapa atribut pengukuran asset dan liabilities secara logis.
Statement
No. 7 lebih menekankan pada isu pengukuran spesifik daripada isu konseptual
yang lebih luas, karena itu statement ini dapat dilihat sebagai bagian
dari Statement No. 5. SFAC No. 7 digunakan pada situasi dimana current
market value tidak tersedia sehingga harus menggunakan estimasi aliran kas
di masa mendatang. Poin penting mengenai pengukuran asset adalah pengukuran present
value yang digunakan untuk mensimulasi fair value. Discount rate
harus meliputi risiko dan ketidakpastian yang merefleksikan pengukuran pasar
terhadap nilai asset. Jika asset tertentu memiliki beberapa kemungkinan aliran
kas dalam beberapa tahun, maka aliran kas yang diekspektasi harus menentukan
probabilitas aliran kas individu tertimbang. Poin penting dalam pengukuran
liabilitas adalah discount rate harus diikutkan dalam perhitungan credit
standing perusahaan. Pengukuran asset dan liabilitas sesuai ketentuan SFAC
No. 7 dinilai tidak konsisten. Sebuah asset dapat dipandang dan dinilai secara
terpisah dari entitas perusahaan, tapi pada saat mengukur liabilitas tidak
dapat demikian.
a.
Internasional Accounting Standard 37
Standar Akuntansi Internasional 37: Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi, atau IAS 37, adalah
standar pelaporan keuangan
internasional yang diadopsi oleh
Standar Akuntansi Internasional (IASB).
IAS 37 menetapkan persyaratan akuntansi dan pengungkapan untuk ketentuan, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi,
dengan beberapa pengecualian, menetapkan prinsip penting
bahwa ketentuan yang harus
diakui hanya jika entitas memiliki ketentuan kewajiban.
Transaksi
seperti, provisions, contingent,
liabilities and contingent assets, membutuhkan secara luas penggunaan
teknik-teknik present value. Pada
tahun 1998 IASC mengagendakan proyek riset terkait dengan pentingnya penggunaan
present value dalam akuntansi
keuangan. Bentuk statement yang menyediakan kerangka dasar penggunaan basis future cash flows sebagai dasar
pengukuran akuntansi, yaitu:
· Menggambarkan
tujuan pengukuran-pengukuran dalam present
value dalam akuntansi
· Menyediakan
prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum yang mengtur penggunaan present value, khususnya jumlah future cash flows sesuai dengan masanya
atau waktu yang penuh dengan ketidakpastian.
Rumusan
present value merupakan alat untuk
memasukkan pengukuran yang menyangkut time
value of money.secara sederhana dapat dikatakan teknik-teknik present value dapat menangkap suatu
nilai yang akan diterima oleh entitas di masa yang akan datang. present value merupakan pondasi ekonomik
dan keuangan bagi entitas bisnis dan menjadi bagian penting dari model assets pricing modern mencakup
model-model option-pricing. Konsep present value dari estimated future cash flow secara implicit mencerminkan all market prices, juga rekord biaya /
kos historis ketika suatu entitas membeli asset.
Tujuan
dari pengadopsian present value dalam
akuntansi adalah untuk kepentingan pengukuran yang sangat mungkin dikembangkan
karena adanya perbedaan diantara tahapan-tahapan future cash flow. Penggunaan present
value dalam pengukuran akan menangkap secara penuh perbedaan-perbedaan
ekonomik dari masing-masing asset termasuk elemen-elemennya.
Konvensi-konvensi
akuntansi yang memiliki scope dan penanganan yang berbeda terkait dengan
pengukuran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
· Fair value measurement,
mengisyaratkan bahwa 5 elemen digunakan untuk menangkap ekspektasi maupun
estimasi-estimasi ketika pelaku pasar akan menggunakan faktor-faktor jumlah
dengan mana asset yang dibeli atau yang dijual dalam current transaction diantara berbagai pihak.
· Value-in-use and entity-specific
measurements, berusaha menangkap nilai-nilai asset
dan keajiban dalam hubungannya dengan entitas tertentu. Pengukuran entity-specific dapat dilakukan dengan
mengambil keseluruhan 5 elemen tersebut.
· Effective-settlement measurement,
menggambarkan jumlah current amount
dari asset jika diinvestasikan sekarang pada suatu tingkat bunga tertentu yang
akan memberikan future cash inflows
yang sebanding dengan cash outflows untuk
setiap kewajiban tertentu. Dalam current
accounting standards, Effective-settlement
measurement tidak mengijinkan atau mengecualikan komponen harga yang
terbentuk dari permintaan para pelaku pasar untuk tujuan membendung
ketidakpastian aliran kas di masa depan dan atribut-atribut komponen harga
untuk kridit yang dimiliki oleh suatu entitas.
· Cost-accumulation or cost-accrual
measurement mencoba untuk menangkap kos (khususnya incremental cost) bahwa suatu entitas
mengantisipasi kos yang akan dikenakan dalam perolehan suatu asset. Pengukuran-pengukuran
juga mengecualikan asumsi-asumsi lainnya yang tercakup dalam mengestimasi fair value.
b.
Present Value and Fair Value
Present value merupakan satu-satunya tujuan, ketika
digunakan dalam pengukuran- pengukuran akuntansi khususnya pada pengakuran
awal, dan pengukuran-pengukuransegera
dalam mengestimasi fair value. Pernyataan
yang membedakan dimana Present
Value dibentuk untuk menangkap elemen-elemen yang diambil
bersama-sama yang akan menggambarkan market
price, dan jika salah satu tidak ada, maka akan menggambarkan fair value.
Unsur-Unsur dari Pengukuran Present Value (The Components of A Present Value Measurement )
Unsur-unsur
yang membentuk perbedaan ekonomik di antara jenis-jenis asset dankewajiban antara lain:
a. Estimasi tentang future cash flow
Kasus-kasus yang lebih komplek memunculkan serangkaian future flows yang bebeda
dari waktu ke waktu.
b. Harapan-harapan
yang berhubungan dengan variasi-variasi yang mungkin dalam jumlah atau waktu dari
keseluruhan cash flow
c. The time value of money yang
digambarkan melalui tingkat bunga bebas risiko.
d. Harga yang menghubungkan secara
inheren ketidakpastian dalam aset atau kewajiban.
e. Lain-lain aset dan kewajiban yang
kadang-kadang dikenali, faktor-faktor mencakup ilikuiditas dan
ketidaksempurnaan pasar.
c.
Prinsip-prinsip
Umum (General Principles)
Prinsip-prinsip
umum mengatur dan menentukan berbagai aplikasi teknik-teknik present value dalam pengukuran asset dan
kewajiban, yaitu:
· Sedapat
mungkin, tingkat bunga dan cash flows
yang diestimasi merefleksikan asumsi-asumsi yang berhubungan dengan future event dan ketidakpastian yang
akan datang dalam mengambil keputusan untuk mendapatkan asset atau kelompok
asset dalam transaksi kas jangka panjang.
· Tingkat
bunga yang digunakan untuk discount cash flows harus merefleksikan
asumsi-asumsi yang konsisten dengan kondisi-kondisi yang melekat dalam cash flows yang diestimasi. Di satu sisi
pengaruh asumsi-asumsi akan mungkin telah dihitung ganda atau keliru.
· Estimasi
cash flow yang telah dibuat juga
tingkat bunga yang digunakan harus bebas dari bias dan faktor-faktor yang tidak
memiliki hubungan dengan aset dan kewajiban bersangkutan.
· Estimasi
cash flow juga tingkat bunga haruslah
merefleksikan rentang outcome yang masuk akal disbanding dengan pernyataan,
minimum atau maksimum angka yang mungkin.
Pendekatan-pendekatan
Tradisional dan Cash Flows
Ekspektasian
Dalam Menentukan Present Value
(Traditional and Expected Cash Flow Approaches to Present Value)
Pengukuran dengan present value
dimulai dari suatu set future
cash flows, tetapidibutuhkan
berbagai penggunaan standar akuntansi untuk menyesuaikan pendekatan
yang berbeda dalam menentukan set future
cash flow tersebut. Pencaharian rate
yang tepat danyang sepadan dengan
resiko setidaknya membuhkan dua tahapan analisis yaitu
- Pertama, asset atau kewajiban tersedia di
pasaran.
- Kedua , tingkat
bunganya dapat diamati serta asset dan kewajiban yang dimilikiterukur.
d.
Relevansi
dan Reliabilitas Suatu Informasi
Berbagai
pengukuran didasarkan pada estimasi-estimasi yang secara inherent estimasi
tersebut disusun dengan tingkat ketelitian terbatas, dan pengukuran sendiri
merupakan potret jumlah aliran kas aau nilai present value-nya. Estimasi cash flow untuk masa yang akan datang
biasanya tidak sesuai dengan realisasinya. Konsep pelaporan menyatakan bahwa
kendati informasi tersebut berbeda, namun memiliki tingkat relevansi yang
tinggi walau tidak andal.
Relevansi
dan reabilitas haruslah seimbang terhadap isu-isu yang membedakan satu dengan
yang lainnya. Penting untuk dipahami, bahwa isu-isu yang menyangkut kualitas
tersebut akan memberikan beban yang berbeda bahkan saling bertukar dari satu
situasi ke situasi berikutnya.
Pengukuran-pengukuran
present value menjadi lebih kompleks
dibanding dengan future cash flows
ekspektasian yang menggunakan asumsi sederhana. Para akuntan mungkin
menghasilkan kesimpulan yang berbeda terkait dengan jumlah dan saat atau waktu future cash flows dan penyesuaian yang
simetris dengan ketidakpastian dan risiko. Bagaimanapun, harus seimbang antara
prospek suatu pengukuran undiscounted
yang membuat aset atau kewajiban tampak dapat diperbandingkan.
e.
Pengukuran
Hutang dengan Menggunakan Pendekatan Present
Value
Konsep yang
digambarkan dalam mengukur aset juga berlaku pada kewajiban. Bagaimanapun,
pengukuran kewajiban kadang-kadang melibatkan permasalahan yang berbeda
dibanding pengukuran aset sehingga memerlukan teknik berbeda pula pada fair value-nya. Ketika menggunakan
teknik present value untuk menaksir fair value suatu kewajiban,sasarannya adalah menaksir nilai
aset yang diakui sekarang ini untuk tujuan yaitu:
- Menjamin kewajiban tersebut yang
melibatkan pemilik atau
- Mengakui kewajiban tersebut di dalam
entitas dengan jumlah yang dapat diperbandingkan
Untuk mengestimasi fair value atas notes yang dimiliki
oleh suatu entitas, para akuntanmencoba untuk menaksir nilai tersebut
berdasarkan nilai yang diambil dari entitas laindimana entitas akan mengakui kewajiban entitas tersebut
sebagai aset
Jadi,
proses melibatkan teknik-teknik yang sama seperti halnya pada pengukuran aset.
Di sisi yang lain, berhutang beberapa kewajiban pada kelas individu yang tidak
selalu disertai dengan menjual hak (right) yang mereka miliki, seperti mereka
menjual others assets.
Beberapa
kewajiban yang dimiliki oleh suatu entitas, seperti obligasi, bukanlah
aset-aset yang secara individu bisa diidentifikasi. Suatu kewajiban kadang bisa
ditetapkan melalui asumsi pihak ketiga. Dalam menaksir fair value para akuntan
berkewajiban mencoba mengestimasi nilai atau harga bahwa entitas memiliki
kemampuan untuk membayar sepertiga dari kewajiban tersebut.
f.
Pengukuran
Hutang dan Posisi atau Sisa Kredit (Credit
Standing)
Ukuran
kewajiban yang paling relevan selalu merefleksikan posisi kredit yang dimiliki
entitas yang diwajibkan untuk melunasinya. Mereka memegang kewajiban entitas
tersebut sebagai aset pernyataan atas posisi kredit yang dimiliki entitas
dengan jumlah yang menentukan harga atau nilai yang akan mereka bayar. Suatu
entitas yang memiliki posisi kredit yang kuat akan menerima kas yang lebih
besar, yang berhubungan dengan janji untuk membayar dibanding dengan enitas
yang memiliki posisi kredit lemah.
Dampak
dari posisi kredit yang dimiliki entitas pada fair value kewajiban tertentu tergantung pada kemampuan entitas
untuk membayar pada ketentuan kewajiban yang memberikan perlindungan kepada
pemilik. Peran dari posisi
kredit yang dimiliki entitas dalam penyelesaian suatu transaksi secaraumum penting namun sedikit yang bersifat langsung. Transaksi penyelesaian suatukewajiban yang melibatkan entitas sebagai pihak yangdiwajibkan.
Harga mencerminkan transaksi yang terjadi dari pihak-pihak yang berminat
6.
Statements of Financial Accounting
Concept
No.8 Kerangka kerja untuk pelaporan keuangan (Conceptual framework for
financial reporting)
SFAC
No.8 merupakan salah satu dari serangkaian publikasi di FASB untuk akuntansi
dan pelaporan keuangan yang mencakup dua bab kerangka konseptual baru yang menggantikan
SFAC No.1, tujuan pelaporan keuangan oleh Business Enterprises, dan SFAC No.2,
karakteristik kualitatif informasi akuntansi. SFAC No.8 dimaksudkan untuk
menetapkan tujuan-tujuan dan konsep-konsep fundamental yang akan menjadi dasar
untuk pengembangan akuntansi keuangan dan pedoman pelaporan.
SFAC
bukan merupakan bagian dari FASB, tetapi merupakan sumber-sumber otoritatif
dari GAAP yang diakui oleh FASB untuk diterapkan pada entitas non pemerintah.
Bagaimanapun SFAC tidak (a) memerlukan perubahan dalam US GAAP yang ada, (b)
mengubah, memodifikasi, atau menafsirkan kodifikasi standar akuntansi, dan
(c) membenarkan salah satu perubahan
yang ada dalam praktek-praktek akuntansi dan pelaporan yang berlaku umum atau
menafsirkan kodifikasi standar akuntansi berdasarkan intepretasi pribadi dari
tujuan dan konsep-konsep dalam SFAC.
SFAC dapat diubah, diganti, dan ditarik melalui prosedur yang sesuai
dibawah the board’s rules of procedure. Secara umum isi dan tujuan SFAC No.8
adalah :
a.
Bagian pertama hasil projek bersama
dengan IASB dalam merumuskan konsep dasar akuntansi keuangan.
b.
Menggantikan SFAC No.1 dan 2
c.
Terdiri atas tiga bab :
·
Bab 1, tujuan pelaporan keuangan tujuan
umum.
·
Bab 2, entitas pelaporan
·
Bab 3, karakteristik kualitatif
informasi keuangan bermanfaat
Tujuan
dari tujuan umum pelaporan keuangan adalah :
a.
Sikap
pelaporan keuangan
Menurut FASB dalam SFAC No.1 maupu SFAC No.8,
pelaporan dan laporan keuangan posisinya adalah sebagai berikut :
a) Pelaporan
keuangan lebih luas dari laporan keuangan
b) Laporan
keuangan tetap merupakan laporan pokok pelaporan keuangan.
c) Komponen
lain pelaporan keuangan
·
Supplementary information, seperti : (1)
disklosur pengaruh perubahan tingkat harga dan (2) informasi cadangan minyak
dan gas.
·
Other means of financial reporting, seperti
: (1) management discussion and analysis dan (2) letters to stockholders.
b.
Tujuan
pelaporan keuangan
SFAC No.8 secara umum
merumuskan tiga tujuan pelaporan keuangan, yaitu :
· Menyediakan
informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi investor,
pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah ada maupun yang potensial dalam
membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor.
Keputusan tersebut meliputi membeli, menjual, atau menahan instrument ekuitas
dan hutang serta menyediakan pinjaman dan kredit dalam bentuk lain.
· Untuk
menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas, investor yang
sudah ada maupun oleh calon investor,
kreditur serta kreditur lain yang membutuhkan informasi tentang sumber daya
entitas, klaim terhadap entitas tersebut, dan seberapa efisien maupun efektif
manajemen entitas melakukan pengelolaan dan komisarisbyang telah menyelesaikan
tanggung jawab mereka untuk menggunakan sumber daya entitas.
· Tujuan
umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari
pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya ekonomi dan klaim
terhadap sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan entitas.
c.
Primary
users
Diamati dari tujuan
pelaporan keuangan suatu entitas yang dirkomendasikan dalam SFAC No.8 maka
tampak bahwa para pengguna informasi keuangan yang kepentingannya diutamakan
yaitu : (1) para investor dan calon investor serta (2) para kreditor dan calon
kreditor. Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak yang menyediakan sumber
daya bagi suatu entitas tetapi tidak memiliki akses langsung pada informasi
yang dibutuhkan.
d.
Informasi
yang dibutuhkan
Arah dan jenis
informasi yang dibutuhkan oleh para investor dan kreditor yaitu :
·
Investor dan kreditor memerlukan
informasi yang dapat membantu mereka menilai prospek aliran kas bersih suatu
entitas di masa mendatang.
·
Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan informasi mengenai sumber daya entitas, klaim atas entitas tersebut,
dan apakah manajemen telah mengelola sumber daya yang dimiliki entitas secara
efektif dan efisien.
e.
Informasi tentang pelaporan sumber daya
ekonomik suatu entitas, perubahan dan klaim atas sumber daya
Tujuan umum laporan keuangan adalah
menyediakan informasi tentang posisi keuangan suatu entitas pelaporan. Laporan
keuangan juga menyediakan informasi tentang pengaruh-pengaruh transaksi dan
peristiwa-peristiwa lain yang mengubah sumber daya ekonomi suatu entitas dan
klaim.
f.
Perubahan dan klaim atas sumber daya
Agar dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan ekonomik, entitas pelaporan harus menyediakan informasi
tentang sumber daya dan klaim atas sumber daya juga harus menyediakan informasi
tentang perubahan atas sumber daya serta klaim atas perubahan tersebut.
Terdapat beberapa pemikiran terhadap hal tersebut, antara lain :
·
Perubahan atas sumber daya yang terjadi
pada suatu entitas dan klaim kepada entitas yang bersangkutan berasal dari
kinerja dan transaksi-transaksi serta kejadian lain seperti penerbitan
instrument hutang dan ekuitas.
·
Pengguna informasi keuangan suatu
entitas perlu mengetahui perbedaan antara kedua sumber perubahan tersebut yaitu
apakah perubahan tersebut berasal dari kinerja entitas dan transaksi-transaksi
atau dari hutang dan ekuitas.
·
Implikasi atas gambaran tersebut maka
terdapat beberapa laporan yaitu : laporan laba rugi, posisi keuangan, serta
perubahan ekuitas.
Karakteristik
kualitatif informasi yang bermanfaat
Karakteristik kualitatif informasi
keuangan yang berguna terdiri dari, mengidentifikasi jenis informasi yang
mungkin berguna bagi kreditur yang ada dan potensial investor dan kreditur
lainnya untuk membuat keputusan tentang entitas pelapor berdasarkan informasi
yang dimiliki dalam bentuk laporan keuangan. Informasi ini berhubungan dengan
dalam kerangka konseptual sebagai informasi tentang fenomena ekonomi.
Terdapat kendala yang berhubungan dengan
kemampuan pelaporan keuangan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat, yakni
kendala tehadap kos yang dapat berbeda pada berbagai jenis informasi. Suatu
informasi akan berguna apabila bersifat relevan dan direpresentasikan dengan
tepat.
a.
Karakteristik
kualitatif fundamental
SFAC No.8 menetapkan
uinsur karakteristik kualitatif fundamental adalah relevansi dan representasi
yang tepat.
a). Relevan
Informasi keuangan yang relevan mampu
membuat perbedaan dalam pembuatan keputusan oleh pengguna. Informasi dikatakan
relevan apabila informasi tersebut memiliki criteria unsur kualitas, antara
lain :
·
Nilai prediksi, informasi dikatakan
memiliki nilai prediktif jika dapat digunakan sebagai masukan bagi proses yang
digunakan oleh pengguna untuk memprediksi hasil masa depan.
·
Nilai konfirmatori, informasi keuangan
dikatakan memiliki nilai konfirmasi jika dapat memberikan umpan balik mengenai
evaluasi sebelumnya atau keduanya.
Materialitas,
merupakan aspek entitas tertentu dari relevansi berdasarkan sifat atau besarnya
kedua item informasi tersebut berhubungan dalam konteks entitas individu
laporan keuangan.
Terdapat
tiga karakteristik untuk informasi representasi sempurna, yaitu ;
·
Lengkap, yakni mencakup semua informasi
yang diperlukan bagi pengguna untuk memahami fenomena yang sedang digambarkan
termasuk semua deskripsi yang diperlukan dan penjelasannya.
·
Netral, menggambarkan seleksi atau
penyajian informasi keuangan tanpa bias dalam artian tidak miring, tertimbang,
menekankan, memakai perlombaan, atau dimanipulasi untuk meningkatkan
probabilitas bahwa informasi keuangan akan diterima baik atau tidak oleh
pengguna informasi.
·
Bebas dari kesalahan, yakni tidak ada
kesalahan atau kelalaian dalam deskripsi fenomena dan proses yang digunakan
untuk menghasilkan informasi yang dilaporkan telah dipilih dan diterapkan
dengan tidak ada kesalahan dalam proses.
b.
Menerapkan karakteristik kualitatif fundamental
Informasi
yang bermanfaat harus relevan dan terepresentasi dengan tepat, baik ketepatan
representasi dari sebuah fenomena yang tidak relevan, maupun sebaliknya. Proses
yang paling efisien dan efektif untuk menerapkan karakteristik kualitatif
fundamental biasanya harus memenuhi syarat sebagai berikut :
·
Mengidentifikasi suatu fenomena ekonomi
yang memiliki potensi untuk menjadi berguna bagi pengguna informasi keuangan
entitas pelaporan itu.
·
Mengidentifikasi jenis informasi tentang
fenomena yang akan relevan jika tersedia dan dapat setiia diwakili.
·
Menentukan apakah informasi yang
tersedia dan dapat setia diwakili.
c.
Meningkatkan karakteristik kualitatif
a). Dapat dibandingkan, memungkinkan
pengguna untuk mengidentifikasi dan memahami kesamaan dan perbedaan antara
item-item laporan keuangan.
b). Dapat diverifikasi berarti bahwa
pengamat berpengetahuan dan independen yang berbeda bias mencapai consensus
meskipun tidak selalu perjanjian yang lengkap, bahwa penggambaran tertentu
merupakan representasi setia.
c).
Ketepatan waktu berarti memiliki informasi yang tersedia untuk mengambil
keputusan dalam waktu yang akan mampu memperbaharui keputusan mereka. Semakin
lama informasi maka informasi tersebut menjadi kurang berguna.
d). Dapat dipahami, yaitu Mengklasifikasikan,
mengkarakterisasi, dan menyajikan informasi secara jelas dan ringkas akan
membuat informasi tersebut dapat dimengerti.
d.
Menerapkan dan meningkatkan karakteristik kualitatif
Menerapkan dan meningkatkan
karakteristik kualitatif merupakan proses berulang yang tidak mengikuti
perintah yang detentukan. Meningkatkan karakteristik kualitatif harus sejauh
mungkin dimaksimalkan baik secar individu maupun kelompok.
e.
Kendala
manfaat dan biaya pada pelaporan keuangan
Biaya
merupakan kendala yang luas atas informasi yang dapat disediakan oleh laporan
keuangan. Ada beberapa jenis biaya dan
manfaat yang perlu dipertimbangkan. Penyedia informasi keuangan mengeluarkan
sebagian besar usaha yang terlibat dalam pengumpulan, pengolahan,
memverifikasi, dan menyebarluaskan informasi keuangan, namun para pengguna
akhirnya menanggung biaya-biaya dalam bentuk berkurangnya return.
Pelaporan
informasi keuangan yang relevan dan memiliki nilai representasi yang tepat akan
membantu pengguna untuk membuat keputusan dengan lebih percaya diri. Dalam
menerapkan kendala biaya, dewan akan menilai apakah manfaat dari pelaporan
informasi tertentu cenderung untuk membenarkan biaya yang dikeluarkan untuk
menyediakan dan menggunakan informasi tersebut. Karena subjektivitas yang
melekat maka penilaian individu yang berbeda atas biaya dan manfaat dari
pelaporan barang-barang tertentu atas informasi keuagan akan bervariasi. Oleh
karena itu dewan berupaya untuk mempertimbangkan biaya dan manfaat dalam
kaitannya dengan pelaporankeuangan umum dan tidak hanya dalam kaitannya dengan
entitas pelaporan individu.
KESIMPULAN
Berdasarkan
Pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kerangka konseptual menurut FASB
sendiri adalah suatu konstitusi dan sistem yang konheren dari tujuan dan
fundamental yang selanjutnya mengarah kepada suatu standar yang konsistem. Ada
dua isu utama dalam kerangka konseptual akuntansi keuangan, yang pertama adalah
isu artikulasi dan isu definisi. Isu artikulasi terbagi dalam dua perspektif,
yaitu neraca dan laporan laba rugi saling berartikulasi, dan perspektif lainnya
menyatakan bahwa, dua hal tersebut tidak berartikulasi. Isu definisi erat
kaitannya dengan definisi aset yang merupakan sumber daya ekonomi milik
entitas. Dalam materi dibahas pula tentang sistem pemeliharaan modal yang
terbagi menjadi sistem pemeliharaan modal keuangan dan fisik yang dapat diukur
dengan satuan moneter dan daya beli.
Selain
itu dibahas pula mengenai metode pengukuran yang dibagi menjadi lima, metode
kos historis, kos sekarang, nilai keluaran/jual sekarang, nilai keluaran/jual
harapan, dan nilai sekarang dari aliran kas harapan. Pada pokok bahasan kedua,
yaitu mengenai statement yang dikeluarkan FASB yang disebut dengan SFAC yang di
dalamnya menguraikan hal-hal tertentu, dalam SFAC No 1 misalnya menguraikan
tentang tujuan pelaporan keuangan, demikan seterusnya untuk SFAC yang lain
dengan pokok bahasannya masing-masing. SFAC terdiri dari SFAC No.1, 2, 5, 6, 7,
dan No.8, dimana SFAC No.8 secara umum memiliki isi dan tujuan untuk
menggantikan SFAC No 1 dan 2.
Label: Teori Akuntansi