Rabu, 31 Oktober 2012
Analisis lingkungan eksternal
a.
Manajemen
dan Lingkungan Eksternal
Manajemen tidak lepas pada masalah
lingkungan yang di hadapi oleh seorang manajer. Perbedan dan kondisi lingkungan
terhadap konsep dan tehnik serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang
manajer harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya atau ekstern. Untuk
mencapai tujuan organisasi tidak lepas dari pengaruh lingkungan ekstern,
apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang
dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus mempertimbangkan
unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan
manajemen.
b.
Faktor
lingkungan eksternal
Lingkungan ekstern atau eksternal
terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar organisasi, dimana unsur-unsur ini
tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer. Disamping
itu juga akan mempengaruhi manajer dalam pengambilan keputusan yang akan
dibuat. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya yaitu perubahan
ekonomi, peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau masyarakat, perkembangan
teknologi, politik dan lain sebagainya.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2 yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan eksternal mikro yaitu
lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen yang
terdiri atas penyedia, langganan, para pesaing, lembaga perbanka dan bukan bank
dan lain sebagainya. Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai
pengaruh tidak langsung, seperti kondisi perekonomian, perubahan teknologi,
politik, sosial, dan lain sebagainya.
Lingkungan
Langsung Eksternal
a.
Konsumen
b. Pemasok c. Pesaing d. Pemerintah e. Lembaga Keuangan f. Kelompok-kelompok Lain |
Elemen
Lingkungan Umum (Lingkungan Tidak Langsung)
Lingkungan umum mempengaruhi
organisasi melalui dua cara:
·
Mendorong
pembentukan stakeholder
·
Menciptakan
lingkungan dimana organisasi harus mengantisipasi perubahan lingkungan
tersebut. Contoh, tingkat pendidikan yang semakin tinggi membuat masyarakat
semakin kritis, maka tuntutan semakin banyak, selanjutnya kadang mendorong
timbulnya organisasi sosial (NGO) yang memperjuangkan kepentingan tertentu.
Berikut ini beberapa elemen
lingkungan umum:
1.
Sosial
· Demografi, Demografi menyangkut
struktur kependudukan di lingkungan organisasi berada. Perubahan demografi akan
menyebabkan kesempatan sekaligus ancaman bagi organisasi tergantung bagaimana
organisasi mengantisipasi perubahan tersebut. Misalnya, perpindahan penduduk
dari desa kekota. Gelombang organisasi ini menimbulkan bisnis tertentu.
· Gaya hidup
merupakan manifestasi keluar yang
nampak dari sikap dan nilai seseorang.Gayahidup suatu masyarakat akan
berubah-ubah. Contoh, dengan semakin banyaknya pasangan rumah tangga yang
bekerja semua, memunculkan kesempatan penitipan bayi/anak kecil, makanan siap
saji (instant).
· Nilai sosial akan berpengaruh pada
organisasi. Di setiap negara mempunyai nilai yang berbeda beda. Masyarakat
bisnis yang sukses di Amerika adalah yang mempunyai daya saing individual yang
tinggi, di Indonesia adalah mengandalkan pada jaringan kerjasama bisnis yang
berati membutuhkan ketrampilan sosial yang tinggi dan kurang menonjolkan gaya
kompetisi, dan di Jepang lebih menonjolkan kerjasama.
2.
Variabel
Ekonomi
Jika suatu perekonomian mengalami
resesi, organisasi akan semakin sulit bergerak. Manajer dapat melihat
indikator-indikator ekonomi untuk melihat kondisi ekonomi yang ada,
diantaranya: tingkat inflasi, tingkat pengangguran, jumlah uang beredar, kurs
rupiah terhadap uang asing, tingkat bunga, RAPBN, dan devisa negara.
3.
Politik
Banyak peraturan perundang-undangan
yang mempengaruhi organisasi dihasilkan melalui proses politik. Politik
Internasional juga akan mempengaruhi kegiatan suatu organisasi. Karena itu
perubahan politik di negara partner perdagangan utama harus diperhatikan oleh
manajer.
4.
Teknologi
Perubahan teknologi akan merubah
cara kerja organisasi, dan juga memunculkan stakeholder baru. Perubahan yang
diakibatkan oleh teknologi lebih tenang dibandingkan dengan perubahan yang
terjadi oleh revolusi politik.
5.
Dimensi
Internasional
Dimensi internasional menjadi
semakin penting di era globalisasi. Perekonomian negara-negara di dunia menjadi
semakin terbuka. Perusahaan dengan logika global akan mencari sumberdaya dimana
saja di dunia dengan tujuan mengopimalkan penggunaan sumber daya. Perusahaan mencari
modal di eropa karena lebih murah, mendirikan pabrik di Indonesia karena tenaga
kerja murah, menjual produknya di AS karena pasar yang besar. Persaingan produk
impor jelas akan mempengaruhi podusen lokal.
Cara lain melihat lingkungan adalah
dengan menggunakan kerangka limakekuatan kompetisi yang dikembangkan oleh Michael
Porter, perusahaan dalam mencari keuntungan berebut denganlima kekuatan
yang sama-sama ingin mencari keuntungan juga. Kelima kekuatan tersebut adalah:
|
Kekuatan Eksternal
1.
Manajemen dan Lingkungan Eksternal
Dalam pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah
lingkungan yang di hadapi oleh seorang manajer. Perbedan dan kindisi lingkungan
terhadap konsep dan tehnikserta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang
manajer harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya atau ekstern. Untuk
mencapa tujuan organisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi,
apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang
dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan
unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan
manajemen.
EFE(External Factor Evaluation)
Pada tahap input, semua informasi dasar mengenai
faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang dibutuhkan dalam
merumuskan strategi dirangkum oleh pembuat strategi. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan dua teknik formulasi strategi, yaitu:
Matriks
External Factor Evaluation (EFE)
Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor
eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisa hal-hal
menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, politik,
pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri di mana perusahaan
berada. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung
maupun tidak langsung terhadap perusahaan.
Langkah-langkah
tahapan kerja EFE Matriks sebagai berikut:
- Buat daftar critical success factors (CSF) untuk aspek
eksternal yang mencakup opportunities (Peluang) dan threats (ancaman) bagi
perusahaan.
- Tentukan bobot (weight) dari CSF tadi dengan skala yang
lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya.
Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1.0.
- Tentukan rating setiap CSF antara 1 sampai 4, dimana
1
= Kelemahan utama;
|
2 = Kelemahan kecil;3 = Kekuatan
kecil;
4 = Kekuatan utama.
Rating ditentukan berdasarkan
efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainya didasarkan pada
kondisi perusahaan.
1.
Kalikan nilai bobot dengan nilair
ating-nya untuk mendapatkan skor semua CSF.
2.
Jumlahkan semua skor untuk
mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Skor total 4.0 mengindikasikan
bahwa perusahaan merespon dengan cara yang luar biasa terhadap peluang-peluang
yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di pasar industrinya. Sementara, skor
total sebesar 1.0 menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan
peluang-peluang yang ada atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal.
Label: Magic (Manajemen Stratejik)