Sabtu, 22 Desember 2012

FORMAT BISNIS PLAN

Adik-adik yang lagi kebingungan buat nyari format bisnis plan, bisa ikutin format di bawah ini. Namun, bisnis plan yang baik akan lebih lengkap apabila dilengkapi dengan analisis SWOT usaha.

EXECUTIVE SUMMARY
Nama UD                    : “TOKO KUE SANGLAH-DENPASAR”
Alamat UD                 : Jl. Pulau Komodo No.22 Denpasar – Bali
Nomor Telepon           : 081 999 881 332
Email                           : kue_sanglah@gmail.com

Toko Kue Sanglah merupakan suatu toko kue yang didesain bernuansa minimarket yang sederhana. Toko Kue Sanglah menjual aneka minuman dan aneka jajanan khas Pulau Bali. Jajanan yang kami sediakan adalah kue-kue yang menggunakan bahan dasar alami seperti sayuran yang dibuat dengan tidak menggunakan zat-zat kimiawi, seperti pewarna dan pengawet makanan serta memperhatikan faktor kebersihan dan kesehatan dari makanan dan minuman yang akan dijual. Kami mengambil kue Apem Bali sebagai makanan khas dari “Toko Kue Sanglah” ini, dimana sekaligus juga akan menjadi produk andalan kami dalam menarik pelanggan. Kami melakukan sistem pembelian jajan dari produsen atau supplier jajan yang telah terjamin baik dari kualitas, harga, serta telah disesuaikan dengan kriteria jajan yang kita jual.
Target konsumen pada usaha ‘Toko Kue Sanglah’ yaitu pegawai, mahasiswa, dan wisatawan domestik ataupun asing yang ke Sanglah (dengan tujuan biasanya untuk membesuk sanak keluarga atau kerabat yang sakit, mencari jajanan, atau sekedar jalan-jalan) dan masyarakat sekitar lahan usaha.  Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke atas. Produk ‘Toko Kue Sanglah’ disesuaikan dengan target pasarnya, oleh karena itu harga produk dapat disesuaikan dengan kualitas. Kami menyediakan konsultan kue yang akan membantu memilihkan kue yang sesuai dengan selera atau juga memberikan saran yang tepat untuk pelanggan.
Strategi pemasaran yang kami gunakan adalah strategi pemasaran 5 P, selain itu kami menyediakan bantuan untuk memilih jajanan yang di hendaki di sediakan dalam bentuk “konsultan jajan”. Menyebaran brosur dan pamflet di rumahsakit, kampus dan tempat-tempat strategis lainnya. Melakukan pemasangan papan nama yang menarik dan mudah dilihat serta pemasangan penerangan yang cukup pada malam hari guna memberikan sinyal toko bersedia di kunjungi. Memberikan promosi menarik pada bulan pertama hingga bulan ketiga pada awal pembukaan toko, serta melakukan promosi tak langsung diharapkan melalui penyebaran dari mulut ke mulut.
Usaha ‘Toko Kue Sanglah’ dimiliki oleh empat orang dimana tiga orang sebagai pemilik usaha yang melakukan dan memantau proses mencari pemasok kue-kue tradisional Bali, dan memberikan saran untuk karyawan yang akan di pekerjakan. Kemudian satu orang pemilik usaha akan bertindak langsung untuk kegiatan sehari-hari, dibantu oleh tiga orang karyawan pada proses pembelian, pengemasan kue, dan juga sekaligus menyusun kue-kue pada rak yang telah di tentukan, juga melayani pembeli serta bertindak sebagai pemberi saran atau konsultan kue. 3 orang pegawai yang akan direkrut adalah orang yang berpengalaman dalam bidang akuntansi, kasir, dan konsultan kue yang pandai dalam melayani pelanggan dalam memilih kue-kue yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kesehatan orang yang akan mengkonsumsinya.
Modal awal yang kami perlukan adalah sebesar Rp 35.037.749. Dengan perhitungan ROI dan maka ditemukan bahwa potensi perusahaan untuk menghasilkan laba dari investasi yang dikeluarkan adalah sebesar 24,36%. Selanjutnya dengan perhitungan payback period yang memperoleh hasil sebesar 6,27 maka diperkirakan bahwa total investasi yang dikeluarkan akan kembali dalam waktu kurang dari 7 bulan. Kami optimis usaha ini akan semakin berkembang dari waktu ke waktu sehingga nantinya visi kami untuk menjadi toko kue terkemuka dengan melestarikan jajanan dan minuman khas bali yang sehat dan bergizi dapat tercapai.

Logo Usaha
Untitled-6.jpg




1.    ANALISA INDUSTRI TOKO KUE SANGLAH
Sektor Industri usaha ‘Toko Kue Sanglah’ adalah usaha industri kecil di bidang kuliner, khususnya jajanan khas bali dan minuman tradisional bali yang menyehatkan (loloh dan rujak tibah). Bidang usaha perdagangan aneka jajanan, khususnya di Denpasar merupakan usaha yang sangat berkembang. Perkembangan bisnis jajanan sangat beraneka ragam. Namun, perkembangan bisnis jajanan dengan fokus aneka ragam variasi kue tradisional dengan tampilan modern masih sangat jarang ditemui. Hal ini dikarenakan bisnis ini merupakan bisnis baru, belum ada usaha lain yang masuk secara utuh di bidang ini. Usaha lain yang serupa dengan bidang ini yaitu bidang usaha jajanan modern untuk kalangan menengah ke atas cukup berkembang, namun bidang usaha ini belum ada di denpasar. Oleh karena itu, dengan melihat latar belakang di lokasi ini dan belum ada usaha lain seperti usaha ini, usaha ini memiliki prospek yang baik.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya usaha ini, yaitu :
a.         Munculnya kompetitor baru di bidang usaha yang sama karena usaha ini merupakan usaha baru dan relatif mudah untuk ditiru
b.        Lokasi merupakan faktor yang bisa menyebabkan bisnis ini berkembang atau tidak
c.         Inovasi merupakan hal yang sangat mempengaruhi karena inovasi bisa membantu memciptakan perbedaan atau kekhasan yang dapat menjadi kekuatan ‘Toko Kue Sanglah’
d.        Promosi merupakan hal yang perlu diperhatikan mengingat bisnis ini merupakan bisnis baru di bidangnya
e.         Variasi aneka jajanan tradisional sangat diperlukan untuk menarik konsumen
f.         Tata cara penyajian susunan jajanan diperlukan, hal ini dapat mendukung variasi menu makanan
g.        Pelayanan yang ramah, hal ini dapat meningkatkan keloyalan konsumen dan sebagai media promosi karena promosi yang paling baik adalah melalui mulut ke mulut, jika pelanggan puas dengan produk yang ditawarkan ditambah dengan pelayanan yang memuaskan maka cenderung untuk mengajak relasi lainnya.
2.    BACKGROUND OF THE BUSINESS (LATAR BELAKANG USAHA)
Bali dikenal dengan Keindahan Alam serta kebudayaan dan juga penduduknya yang ramah, dan penuh dengan berbagai hal sakral yang unik, oleh karena itu bali dijuluki Pulau Surga karena keindahannya yang terkenal sejak jaman dahulu, penduduk bali yang pada umumnya memeluk agama hindu juga menyebabkan hampir di setiap area di wilayah pulau bali kita dapat melihat Pura dan bali juga dijuluki sebagai pulau seribu pura dan tentunya kita dapat melihat upacara-upacara traditional yang rutin diadakan sebagai tanda rasa syukur umat hindu di bali atas anugrah penciptanya. Keindahan alam pulau bali yang sudah terkenal di seluruh dunia,beragam budaya dan adat yang juga sangat unik,dan juga aneka ragam jajanan yang dimiliki oleh pulau ini memilik daya tariknya tersendiri.
Melihat keadaan tersebut maka ada suatu langkah yang tersirat guna ikut terlibat dalam melestarikan budaya melalui jajanan yang dimiliki pulau dewata ini. Sementara ini memang belum banyak yang terjun dan menekuni usaha di bidang jajanan Bali yang beraneka ragam ini. Dan melihat kesempatan emas tersebut maka ada sebuah ide serta gagasan untuk membuat sebuah toko yang menjajakan sejumlah jajanan khas Bali yang dikemas secara praktis yang dapat di sajikan dimana saja dan kapan saja. Tentu saja untuk pemasarannya di perlukan strategi yang tepat untuk masuk kedalam bisnis ini. Pemilihan lokasi yang tepat dapat menjadi salah satu strategi yang berpotensi yang sangat positif untuk usaha ini, sesuai dengan nama usaha yang akan di buat “Toko Kue Sanglah”, maka lokasi toko yang akan di buat akan terletak di seputaran rumah sakit Sanglah Denpasar, hal ini karena dengan berbagai pertimbangan dan latar belakang yang sangat menguntungkan,diantaranya, Rumah Sakit Sanglah merupakan rumah sakit internasional terbesar di Bali dimana pasien dapat berasal dari seluruh daerah Bali dan manca negara. Hal tersebut akan secara tidak langsung akan memberikan suatu dampak yang positif di bidang promosi. Kemudian keuntungan dari lokasi ini karena belum ada toko kue untuk oleh-oleh untuk orang yang akan mengunjungi kerabat mereka yang sedang sakit di sekitarnya. Kemudian juga posisi yang terletak di tengah kota Denpasar akan mudah dijangkau dan lokasi yang mudah dicari dan sebagian masyarakat mengetahuinya.


3.    VISI DAN MISI USAHA
Visi ‘Toko Kue Sanglah’:
Menjadi Toko kue yang termuka dengan melestarikan jajanan dan minuman tradisional bali yang sehat dan bergizi”
Misi dari ‘Toko Kue Sanglah’ yaitu :
a.    Mensosialisasikan aneka jajanan Bali agar tidak terlupakan oleh masyarakat sekitar dan mengenalkan pada dunia bahwa Bali juga memiliki jajanan yang tak kalah dari daerah maupun wilayah lainnya.
b.    Menyajikan jajanan-jajanan yang sehat dan bergizi bagi masyarakat
c.    Memberikan ruang bagi industri rumah untuk menitipkan hasil olahan jajanannya
d.   Menyajikan aneka jajanan untuk oleh-oleh (teng-tengang) ketika hendak menjenguk kerabat yang dirawat di rumah sakit Sanglah.
e.    Menarik minat bagi orang yang sebelumnya kurang menyukai jajanan Bali.

4.    ANALISIS STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran yang kami lakukan adalah strategi pemasaran 5P, dimana fokus kami disini adalah dengan memperhatikan unsur-unsur dari bauran pemasaran, yaitu dengan menyediakan poduk yang berkualitas dan sehat, harga yang bersaing sesuai kualitas, tempat yang strategis, cara promosi yang tepat, serta sasaran pasar yang hendak dituju. Strategi pemasaran khusus yang kami terapkan adalah dengan menyediakan jasa konsultan, yaitu bantuan satu orang pegawai khusus untuk membantu pelanggan dalam memilih jajanan yang di hendaki. Untuk contoh singkatnya, pada saat ada pelanggan yang datang, terlebih dahulu konsultan akan menanyakan siapa yang akan mengkonsumsi kue tersebut, apabila kue itu hendak diberikan kepada kerabat yang menderita kencing manis, maka konsultan jajan akan mengarahkan konsumen untuk membeli kue yang rendah gula sehingga tidak berdampak buruk bagi pelanggan.


Berikut penjelasan mengenai marketing mix secara lebih lengkap:

a.        Produk

Jajanan yang disediakan mulai dari jajanan yang mudah di temui hingga yang jarang dapat di jumpai di toko-toko kue sekarang ini seperti jajan Lak-klak, Lak-klak Gule tengah, Kue Lukis,Injin Kukus,Apem Bali, Jaja Giling,Bubur Sum-sum, Kue Karamel, Sumping Biu, Sumping Waluh, Sumping Sela, Jaja Sabun, Satuh, Kelepon Baas Bali, Dodol Sangsit, kacang kapri, Batun Bedil, Kolak, Pisang Rai, Jaja Gipang, Gading Gajah, Jaja Maco, Kue Lapis, Godoh, Tape injin,Tape beras,Tape singkong, Berem, krupuk ceker ayam.  Kami juga akan menyediakan berbagai minuman tradisional seperti loloh don kayu manis, loloh don paye gamongan, loloh kunyit, es rujak, rujak tibah. Dan tidak menutup kemungkinan juga akan menyediakan jajanan khas nasional yang akan memberikan nuansa tersendiri namun tetap mengutamakan jajanan khas Bali sebagai dominasi dari produk yang kami jual. Kami mengambil kue Apem Bali sebagai makanan khas dari “Toko Kue Sanglah” ini, dimana sekaligus juga akan menjadi produk andalan kami dalam menarik pelanggan. Apem yang di buat dengan resep dan pengolahan tradisional akan menciptakan aroma yang khas dan berbeda dari apem dari daerah lainnya, apem ini akan menggunakan gula bali dan tepung beras sebagai bahan dasar, dan untuk kue andalan kami ini, dan kue apem ini akan kami pasok dari supplier yang telah berpengalaman, yang selanjutnya akan kami berikan brand “Apem Sanglah”.
Bahan-bahan yang digunakan dalam jajanan dan minuman yang dijual menggunakan bahan-bahan alami. Selain itu penggunaan pemanis  pada jajanan akan terpisah guna memberikan rasa aman bagi yang menghindari gula berlebih. Tentu saja gula ini tidak menggunakan zat pemanis buatan. Produk dapat dipesan untuk dimakan di tempat ataupun di bawa pulang. Pemesanan produk untuk dibawa pulang dan makan di tempat dilakukan di tempat yang berbeda sehingga mendapat prioritas yang sama dan diharapkan dapat memenuhi pesanan pelanggan secepatnya.
b.        Price (Harga)
Daftar harga untuk setiap produk yang kami jual:
·      Harga kue tradisional berkisar antara Rp 500 - Rp 3.500
·      Kue juga akan dipaketkan dalam wadah kotak mika dan dibandrol dengan harga Rp 5000-Rp 25.000
·      Minuman tradisional atau loloh Rp 7.000
·      Rujak Tibah (Rujak Mengkudu) Rp 12.000
·      Air Mineral 600ml Rp 3.000

c.         Promosi

Beberapa strategi promosi yang dilakukan pada pemasaran produk ‘Toko Kue Sanglah ’, yaitu :
·      Penyebaran brosur dan leaflet di RS, kampus dan tempat-tempat strategis lainnya.
·      Pemasangan papan nama yang cukup enak di pandang  dengan nama ‘Toko Kue Sanglah’ yang besar dan berwarna menarik
·      Pemasangan penerangan yang cukup pada malam hari guna memberikan sinyal toko bersedia di kunjungi
·      Di bulan pertama hingga bulan ketiga kami akan memberikan paket kue-kue yang di kemas dalam mika (seharga Rp.5000,-),yang berisikan stiker bonus untuk setiap pembelian sebesar Rp.50.000,00, dan untuk jumlah pembelian selanjutnya, pembelian Rp.75.000,- akan mendapatkan 1 paket bonus yang sama kembali, dan jika berbelanja Rp.100.000,- maka dengan otomatis pembelinya akan memperoleh 3 bungkus bonus dari kami.
·      Promosi tak langsung diharapkan melalui penyebaran dari mulut ke mulut
·      Promosi melalui jejaring sosial

d.        Place (Tempat)  

Daerah yang dipilih sebagai tempat usaha yaitu memiliki kriteria dilalui oleh banyak orang, sehingga memungkinkan pelanggan yang datang jumlahnya semakin banyak. Daerah yang cukup memenuhi kriteria tersebut adalah daerah seputaran Jalan Pulau Komodo No. 22 Denpasar, yaitu 500 meter menuju Rumah Sakit Sanglah-Denpasar karena lokasi itu dekat dengan RS, mahasiswa, dan masyarakat sekitar serta dapat diakses oleh wisatawan domestik ataupun asing yang ke kota Denpasar. Selain itu, salah satu alasan kami memilih Sanglah sebagai tempat usaha karena di sana belum ada toko-toko yang menjual jajanan tradisional, sehingga nantinya image kami sebagai Toko Kue Sanglah akan semakin melekat di masyarakat karena kami merupakan satu-satunya toko kue tradisional dengan tampilan tempat yang modern di daerah Sanglah.


e.         People
Orang-orang yang menjadi target pemasaran kami adalah masyarakat umum, pegawai, mahasiswa, dan wisatawan domestik ataupun asing yang ke Sanglah (dengan tujuan biasanya untuk membesuk sanak keluarga atau kerabat yang sakit, mencari jajanan, atau sekedar jalan-jalan) dan masyarakat sekitar lahan usaha.  Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke atas, sehingga kami pun memberikan desain yang modern terhadap konsep usaha kami agar sesuai dengan target pasar yang kami tuju. Selama ini mungkin masyarakat menengah ke atas enggan untuk mengkonsumsi jajanan tradisional karena tempat penjualannya yang kurang bersih dan hiegienis menurut mereka, sehingga kami di sini mencoba untuk memfasilitasinya dengan menyediakan tempat yang nyaman sesuai dengan kalangan mereka.

5.    MARKET, CONSUMEN, AND COMPETITOR ANALYSIS (ANALISIS POTENSI PASAR, KONSUMEN, DAN KOMPETITOR)

Target konsumen pada usaha ‘Toko Kue Sanglah’ yaitu pegawai, mahasiswa, dan wisatawan domestik ataupun asing yang ke Sanglah (dengan tujuan biasanya untuk membesuk sanak keluarga atau kerabat yang sakit, mencari jajanan, atau sekedar jalan-jalan) dan masyarakat sekitar. Toko Kue Sanglah merupakan suatu tempat berbelanja kue yang didesain bernuansa perpaduan antara apotik dan minimarket dan juga perpaduan nuansa Bali, akan tetapi di desain sederhana atau simple sehingga tidak terlalu berlebihan.
Pegawai akan meramaikan di saat pagi dan sore hari. Sementara mahasiswa dapat berbelanja pada hari biasa dan hari libur siang ataupun malam. Dengan lokasi yang berada di daerah rumah sakit maka diperkirakan malam hari tetap akan ramai oleh mahasiswa atau pegawai rumah sakit yang senang menikmati jajanan tradisional. Sedangkan konsumen wisatawan dan masyarakat sekitar diharapkan dapat berbelanja pada jam besuk rumah sakit atau setiap saat. Hal ini disebabkan konsumen tersebut merupakan orang-orang yang pastinya ingin menjenguk atau membeli jajanan untuk di konsumsi sendiri sehingga waktu mereka di estimasikan sama dengan jam besuk rumah sakit.
Usaha Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke atas. Produk ‘Toko Kue Sanglah’ disesuaikan dengan target pasarnya, oleh karena itu harga produk dapat disesuaikan dengan kualitas. Kendatipun usaha dengan segmen masyarakat menengah ke atas pada usaha ini sudah cukup banyak terutama di kota Denpasar namun yang memiliki produk jajanan tradisional masih tergolong minim. Sehingga sebagian besar pesaing produk kami lebih banyak bergerak di segmen pasar menengah ke bawah. Competitive advantage dalam usaha ini adalah differentiation maksudnya yaitu usaha ini merupakan usaha yang berbeda dari jenis usaha jajanan lainnya karena fokus usaha ini adalah pada jajanan tradisional Bali yang beraneka ragam atau variatif dengan segmen pasar yang berbeda dari usaha yang sudah ada sehingga pesaing di usaha ini masih sedikit.

6.    INFORMASI SPESIFIK USAHA DAN MANAJEMEN
Informasi Spesifik Usaha

Toko Kue Sanglah merupakan suatu toko kue yang didesain bernuansa minimarket akan tetapi sederhana. Desain toko juga akan dikolaborasikan dengan desain apotek, dimana dominan menggunakan warna hijau muda dan untuk karyawan/karyawati akan mengunakan busana layaknya pegawai di apotek. Ini akan memberikan kesan akan nama Sanglah yang terkenal akan rumah sakitnya, ini juga akan menambah kesan yang baik (sehat) untuk setiap kue yang disajikan. Toko Kue Sanglah menjual aneka minuman dan aneka jajanan khas Pulau Bali.  Jajanan dan minuman disajikan dengan tata cara penyajian seperti minimarket yang menarik dengan tetap memberikan nuansa Bali. Tata cara penyajian dirak-rak yang di lapisi kaca. Pada saat mengambil pesanan, yang digunakan bukan nampan pada umumnya, untuk memberikan kesan yang unik, kami menggunakan sokasi berbahan anyaman untuk menempatkan kue-kue yang dipesan, kemudian setiap kue yang dibeli akan di masukkan dalam kotak mika yang simple namun elegan,dan siap untuk dibawa pulang.
Jajanan yang disediakan mulai dari jajanan yang mudah di temui hingga yang jarang dapat di jumpai di toko-toko kue sekarang ini seperti jajan Lak-klak, Lak-klak Gule tengah, Kue Lukis, Injin Kukus, Apem Bali, Jaja Giling, Bubur Sum-sum, Kue Karamel ,Sumping Biu, Sumping Waluh, Sumping Sela, Jaja Sabun, Satuh, Kelepon Baas Bali, Dodol Sangsit, kacang kapri, Batun Bedil, Kolak, Pisang Rai, Jaja Gipang, Gading Gajah, Jaja Maco, Kue Lapis, Godoh, Tape injin,Tape beras,Tape singkong, Berem, krupuk ceker ayam. Dan tidak menutup kemungkinan juga akan menyediakan jajanan khas nasional yang akan memberikan nuansa tersendiri namun tetap mengutamakan jajanan khas Bali sebagai dominasi dari produk yang kami jual. Kami mengambil kue Apem Bali sebagai makanan khas dari “Toko Kue Sanglah” ini, dimana sekaligus juga akan menjadi produk andalan kami dalam menarik pelanggan.
Aktivitas yang dilakukan meliputi proses mencari produsen rumahan dan toko-toko kue lainnya yang bersedia memasok kebutuhan kami. Produsen rumahan kue Bali ini biasanya terdapat di desa-desa juga di pinggiran kota. Sehubungan tempat penjualan adalah di Denpasar,  sehingga tempat penghasil jajanan utama diusahakan yang tidak begitu jauh dari tempat penjualan. Kami akan melakukan pemantauan tingkat kebersihan dan kesehatan yang rutin terhadap proses pembuatan kue oleh pemasok sekitar 1 bulan sekali hingga 2 bulan secara berkala untuk memastikan kualitas dan kebersihan produk.

Manajemen Bisnis
Usaha ‘Toko Kue Sanglah’ dimiliki oleh empat orang sebagai pemilik usaha yang melakukan dan memantau proses mencari pemasok kue-kue tradisional Bali. Kemudian satu hanya satu orang pemilik usaha akan terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari untuk menghindari adanya pengambilan keputusan yang tumpang tindih. Pihak yang mengelola usaha secara langsung akan dibantu oleh tiga orang karyawan pada proses pembelian kue, pengemasan kue, dan juga sekaligus menyusun kue-kue pada rak yang telah di tentukan, juga melayani pembeli serta bertindak sebagai pemberi saran atau konsultan kue. Bentuk badan usaha merupakan badan usaha milik pribadi dengan modal milik pribadi dari pemilik.
    Manajemen              : Investor         : Aris Yasadiputra                   (Aris)
                                                              Nyoman Etia Rahayu            (Tia)        
                                                              Ni Made Dewi Anggun J      (Anggun)        
                                                              Ni Putu Medhayanti             (Medha) 
 Manajer          : Komang Aris Yasadiputra (Aris)
                                    3 Pegawai        : Bagian Accounting, Kasir, dan Konsultan

STRUKTUR ORGANISASI (di bawah ini dibuat bagannya)















Tugas dan Tanggung Jawab
1.      Pemilik: tiga orang pemilik (anggun, etia, dan medha) hanya membantu dalam memilih pemasok dan melakukan pemantauan terhadap pemasok, yaitu memastikan kebersihan proses produksi untuk menjamin kualitas. Sementara 1 pemilik lainnya, yaitu Aris akan menjabat sebagai manajer, sehingga ia memiliki tugas yang lebih besar di samping ikut dalam memilih dan memantau pemasok.
2.      Manajer: Aris bertindak dalam mengatur kegiatan operasi usaha sehari-hari, dengan mengarahkan tiga orang karyawan yang akan dipekerjakan.
3.      Konsultan kue, bertugas untuk membantu memberikan pertimbangan-pertimbangan yang tepat kepada konsumen dalam memilih kue yang tepat.
4.      Kasir, bertanggung jawab dalam proses penerimaan kas dari pelanggan.
5.      Bagian Accounting, bertugas untuk menyusun laporan penjualan harian, dan laporan keuangan bulanan. Orang yang menjabat sebagai kasir dan  bagian accounting sengaja dipisahkan atau dilakukan oleh orang yang berbeda untuk menghindari adanya tindak kecurangan yang mungkin dilakukan.
6.      Masing-masing pegawai, selain melakukan tugas khususnya masing-masing juga wajib membantu dalam menyusun kue pada rak-rak kaca dan mengambilkan pesanan pelanggan.
Misalnya bagian accounting yang sedang menganggur pada jam-jam di siang maupun di sore hari dapat membantu melakukan hal-hal tersebut, sehingga tidak ada tenaga yang tidak efektif pada saat dibutuhkan.
Keterangan tambahan:
Untuk pembagian labanya 30% untuk Aris dan masing-masing 23,33% karena tugas dan tanggungjawab Aris yang lebih besar apabila dibandingkan dengan pemilik lainnya.

7.    RENCANA FINANSIAL

a.      Kebutuhan modal awal
Kebutuhan modal awal dari usaha ini adalah Rp 35.037.749 yang didapat dari total investasi peralatan dan aktiva tetap Rp 8.595.000 ditambah biaya sewa bangunan dan biaya operasional dan pembelian barang dagangan selama bulan pertama Rp 16.942.749 ditambah dengan biaya renovasi sebesar Rp 4.000.000, dan dana cadangan sebesar Rp 5.000.000 serta ditambahh perizinan usaha “UD” sebesar Rp 500.000.
b.      Sumber dana
Modal berasal dari sumber dana pribadi dari empat orang pemilik, masing-masing pemilik menyetorkan modal sebesar Rp 8.760.000
c.       Perhitungan Investasi peralatan dan aktiva tetap
No.
Nama
Jumlah
Harga/Satuan
Total
Masa Pakai
 Biaya Depresiasi/bulan
1
Lemari pendingin
1
   700.000
   700.000
5 tahun
     11.667
2
Eating set
20
     25.000
   500.000
1 tahun
      41.667
3
Kursi dan meja panjang
2
   500.000
1.000.000
5 tahun
      16.667
4
Jam dinding
1
     20.000
     20.000
2 tahun
           833
5
Rak kaca
4
   750.000
3.000.000
5 tahun
      50.000
6
Bakul tradisional (sokasi)
12
     25.000
   300.000
1 tahun
      25.000
7
Tempat sampah plastic
1
     25.000
     25.000
1 tahun
        2.083
8
Meja kasir
1
   120.000
  120.000
2 tahun
        5.000
9
Kipas angin
1
     75.000
    75.000
2 tahun
        3.125
10
Sapu lantai
2
     15.000
    30.000
1 tahun
        2.500
11
Tempat tisu
4
     15.000
    60.000
1 tahun
        5.000
12
Tempat tusuk gigi
4
     10.000
    40.000
1 tahun
        3.333
13
Tempat lilin
4
      25.000
   100.000
1 tahun
        8.333
14
Penjepit kue
5
      25.000
   125.000
1 tahun
      10.416
15
Mesin kasir
1
2.500.000
2.500.000
5 tahun
      41.667

TOTAL
8.595.000
227.291

d.      Biaya Operasional per bulan termasuk pembelian barang dagangan

BIAYA OPERASIONAL PER BULAN DAN PEMBELIAN DAGANGAN
Biaya
Jumlah
Harga
Biaya
Sewa tanah dan bangunan
Karyawan
Biaya depresiasi
Biaya pemeliharaan
Biaya listrik
Biaya promosi
Biaya air
Biaya lain-lain
Tas kresek
Tisu
mika
Tusuk gigi
Pembelian kue tradisional
Pembelian loloh
Pembelian rujak tibah
Pembelian air mineral 600ml

3 orang

20%  b.depresiasi




10 bungkus




150 botol
150 botol

100 botol








Rp  3.000




Rp  3.000
Rp  5.000

Rp 2000
Rp  1.500.000
Rp  4.200.000
Rp      227.291
Rp        45.458
Rp        50.000
Rp        50.000
Rp        70.000
Rp        50.000
Rp        30.000
Rp        40.000
Rp      250.000
Rp        30.000
Rp   9.000.000
Rp      450.000
Rp      750.000

Rp      200.000



Rp 16.942.749


e.       Target Penjualan
Target dari penjualan per bulan, yaitu:
·      Penjualan kue harga Rp 500 x   5000 buah: Rp   2.500.000
·      Penjualan kue harga Rp 2000 x   4000  buah: Rp   8.000.000
·      Penjualan kue harga  Rp 3500 x  3500 buah:  Rp 12.250.000
·      Penjualan loloh 120 botol x Rp 7000           :  Rp     840.000 
·      Penjualan rujak tibah 120 botol x 12.000     :  Rp  1.440.000
TOTAL TARGET PENJUALAN                       Rp 22.530.000

f.       Proyeksi laba rugi perbulan
Penjualan                                                                    Rp 22.530.000
Pembelian barang dagangan                                       Rp 10.400.000
Laba Kotor                                                                 Rp 12.130.000
Biaya operasional                                                        Rp   6.542.749
Laba bersih                                                               Rp   5.587.251

g.      Perhitungan ROI selama 1 tahun
ROI = (penjualan – investasi awal)/ investasi awal x 100%
                   = (Rp 270.360.000 - 217.407.988) / Rp 217.407.988x 100%
                   =  Rp  52.952.012/ Rp 216.907.988 x 100%
       =  24,36 %
Keterangan:
Penjualan selama 1 tahun                   = Rp 22.530.000x 12 = Rp 270.360.000
Investasi awal selama 1 tahun            = investasi peralatan dan aktiva tetap + biaya operasional dan pembelian dagangan 1 tahun + dana cadangan + biaya izin usaha
                                                           = 8.595.000 + (16.942.749 x 12) + 5.000.000 + 500.000
                                                           = Rp 217.407.988
Menurut Munawir (1195:89) ROI (Return On Investment) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan kemampuan Toko Kue Sanglah menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan investasi yang dilakukan adalah sebesar 24,36 %.

h.      Payback period
Payback period = investasi/ keuntungan
                           = 35.037.749 / 5.587.251
                           = 6,27
Investasi awal dalam memulai usaha sebesar Rp 34.537.749 diperkirakan kembali dalam waktu kurang dari tujuh bulan apabila target penjualan selalu tercapai setiap bulannya sehingga dapat menghasilkan laba atau keuntungan untuk pengembalian modal awal.

8.        RENCANA EKSPANSI
Untuk rencana ke depannya, pada saat bisnis semakin berkembang, maka kami akan membuka cabang baru di daerah Kuta untuk menyasar wisatawan asing yang berkunjung ke sana, selain itu kami juga akan mencari relasi di hotel-hotel untuk mengadakan kerjasama, yaitu mensupplai kue-kue bali ke hotel-hotel untuk meningkatkan omzet penjualan dan juga menaikkan gengsi ataupun derajat dari jajanan khas bali. Pengembangan pasar lainnya, yaitu dengan mengadakan kerjasama dengan fakultas-fakultas yang ada di sekitar di Denpasar pada saat badan-badan tersebut mengadakan event-event sosial di lembaganya, sehingga nantinya mereka mau memesan kue di tempat kami.

9.        CONCLUSION (KESIMPULAN AKHIR)
Toko Kue Sanglah yang akan didirikan di Jalan Komodo No.22 Denpasar adalah toko kue yang menyediakan jajanan khas bali, aneka loloh, dan rujak tibah dalam kemasan yang hiegeinis yang dipasok dari supplier-supplier yang terpercaya, sehingga proses pembuatan makanan dan minuman serta kandungan gizinya tidak perlu diragukan lagi karena kami akan mengadakan kajian yang mendalam dalam memilih industry-industri rumahan yang akan menjadi pemasok kami. Target pasar kami adalah mahasiswa, pegawai, dan wisatawan asing serta masyarakat yang berlalu lalang di sekitar tempat usaha. Selain itu, lokasi yang strategis di dekat RS Sanglah dan lingkungan kampus, serta banyaknya frekuensi lalu lalang di seputaran pulau komodo juga menjadi peluang bagi kami untuk mendapatkan konsumen yang lebih banyak. Secara spesifik, segmentasi pasar kami adalah kalangan menengah ke atas, walaupun yang kami sajikan adalah jajanan dan minuman tradisional, namun kami mengcover produk kami dengan tampilan tata ruang yang nyaman dan modern seperti konsep minimarket dan apotik. Modal awal yang kami perlukan adalah sebesar Rp 35.037.749. Dengan perhitungan ROI dan maka ditemukan bahwa potensi perusahaan untuk menghasilkan laba dari investasi yang dikeluarkan adalah sebesar 24,36%. Selanjutnya dengan perhitungan payback period yang memperoleh hasil sebesar 6,27 maka diperkirakan bahwa total investasi yang dikeluarkan akan kembali dalam waktu kurang dari 7 bulan. Kami optimis usaha ini akan semakin berkembang dari waktu ke waktu sehingga nantinya visi kami untuk menjadi toko kue terkemuka dengan melestarikan jajanan dan minuman khas bali yang sehat dan bergizi dapat tercapai. Untuk rencana ke depannya, pada saat bisnis semakin berkembang, maka kami akan membuka cabang baru di daerah Kuta untuk menyasar wisatawan asing yang berkunjung ke sana, menyediakan kue untuk event-event tertentu di kampus-kampus, selain itu kami juga akan mencari relasi di hotel-hotel untuk mengadakan kerjasama, yaitu mensupplai kue-kue bali ke hotel-hotel untuk meningkatkan omzet penjualan dan juga menaikkan gengsi ataupun derajat dari jajanan khas bali.

10.    APPENDIXES (INFORMASI TAMBAHAN ATAU PENDUKUNG)

biasanya pada bagian informasi pendukung dilampirkan dan dijelaskan mengenai dokumentasi foto-foto, seperti lokasi yang direncanakan sebgai tempat usaha, gambar produk yang akan dijual dan lain sebagainya









0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates