Kamis, 27 September 2012

“PROSES TAHAP-TAHAP PENELITIAN”

1.    Identifikasi, Pemilihan, dan Perumusan Masalah
Sebuah penelitian pada dasarnya ditujukan untuk pemecahan masalah . sedemikian banyaknya penelitian dalam bisnis yang perlu dipecahkan, maka penelitian pertama harus mampu melakukan pemilahan terhadap permasalahan tersebut, sehingga dapat dimunculkan satu permasalahan terpilih. Untuk mendapatkan permasalahan yang sebenarnya, seorang peneliti harus melakukan observasi pada obyek sesungguhnya guna mendapatkan bukti-bukti empiris. Peneliti juga harus menguasai teori terkait dengan masalah yang diselidiki. Ketika masalah sudah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah merumuskan masalah tersebut secara spesifik. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian.

2.    Kajian Pustaka dan Hipotesis
Jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian dapat digali dari kajian pustaka. Peneliti menggali teori-teori, konsep yang relevan terkait dengan masalah yang akan dipecahkan melalui kajian pustaka. Jawaban sementara atas perumusan masalah juga digali dari hasil-hasil penelitian terdahulu. Jawaban sementara yang dirumuskan melalui kajian pustaka disebut dengan hipotesis.
Perumusan hipotesa biasanya dibagai menjadi dua tahapan:
· Pertama, tentukan hipotesa penelitian yang didasari oleh asumsi penulis terhadap hubungan variable yang sedang diteliti.
· Kedua, tentukan hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0 bersifat netral dan H1 bersifat tidak netral.
Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian memerlukan hipotesa, seperti misalnya penelitian deskriptif

3.    Populasi dan Sampel
Jawaban sementara yang telah dirumuskan melalui kajian pustaka (cara berpikir induksi dan deduksi)harus diuji secara empiris. Untuk itu peneliti dapat memilih metode penelitiannya yang meliputimetode pemilihan sampel, metode pengumpulan data, dan metode analisis datanya. Dalam pemilihan metode penelitian khususnya pemilihan sampel, terlebih dahulu peneliti menetapkan kerangka sampel yang berisi karakteristik dari anggota-anggota populasi. Dari populasi tersebut apabila diperlukan peneliti dapat mengambil sampel. Sampel yang diambil haruslah sedemikian rupa sehingga representatif untuk melakukan generalisasi.

4.    Metode Pengumpulan Data
Setelah teknik penentuan sampel ditetapkan instrument yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan kuisioner yang telah disusun, dengan wawancara atau dapat pula dengan observasi. Suatu teknik pengumpulan data tertentu memiliki kelebihan dan kelemahannya sesuai dengan kondisi obyek yang diteliti. Peneliti dapat pula menggunakan ketiga cara tersebut dalam pengumpulan berbagai informasi untuk mendukung penelitiannya.

5.    Rencana Analisis Data
Penetapan terhadap rencana analisis data sangat tergantung pada rumusan masalah yang hendak dipecahkan, hipotesis, dan sifat data yang telah dikumpulkan. Suatu penelitian deskriptif memerlukan teknik analisis data secara deskriptif. Pemecahan masalah comparatif memerlukan analisis data secara komparatif, dan permasalah asosiatif memerlukan teknik analisis data asosiatif. Rencana analisis data, terutama data yang diperoleh melalui kuisioner atau wawancara terstruktur perlu didahului dengan proses editing dan koding. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh benar-bena clean sebelum diolah untuk menjadi informasi.

6.    Penulisan Laporan
Tahap terakhir dalam penelitian ialah membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis. Laporan secara tertulis perlu dibuat agar peneliti dapat mengkomunkasikan hasil penelitiannya kepada para pembaca. Laporan adalah syarat keterbukaan ilmu pengetahuan dan penelitian. Hasil penelitian yang diketahui dari penelitian ini akan digunakan sebagai referensi tertulis bagi peneliti-peneliti berikutnya.
Dalam kerangka proses penelitian, masalah-asal mulanya (latar belakang), penyeleksian, dan penjajakannya merupakan kegiatan utama dalam urutan prosesnya. Membaca dan berpikir mengenai konsep dan teori yang relevan, serta membaca hasil-hasil penelitian yang sebelumnya dilakukan dalam upaya pengajuan hipotesis berdasarkan pola berpikir deduksi dan induksi merupakan langkah berikut sebelum langkah-langkah lanjutan terkait dengan pelaksanaan penelitian.

7.    Proposal Penelitian
Usulan penelitian merupakan kerangka acuan suatu penelitian, tidak hanya memuat permasalahan yang ingin dicari pemecahannya,tetapi juga hal-hal yang lain, misalnya mengenai metode penelitian, pengukuran, operasionalisasi dari konsep dan variabel, analisis statistic yang akan digunakan, dan lainnya (Mantra, 2004). Dalam bidang bisnis, Cooper dan Emory (1996) menyebutkan suatu usulan penelitian adalah suatu tawaran dari seseorang atau perusahaan untuk menghasilkan suatu produk atau memberikan suatu jasa kepada calon pembeli atau sponsor.
Tujuan dari usulan penelitian adalah:
·      Untuk menyajikan masalah yang akan diteliti
·      Untuk membahas upaya-upaya penelitian dari orang-orang lain
·      Untuk mengemukakan data yang diperlukan dalam penyelesaian masalah dan bagaimana data tersebut dikumpulkan, diolah, dan diartikan.

Dari usulan penelitian akan dapat diketahui apa yang akan dilakukan, mengapa akan dilakukan, bagaimana akan dilakukan, dimana akan dilakukan, kepada siapa akan dilakukan, dan apa manfaat melakukannya.
Suatu usulan penelitian dibedakan antara usulan penelitian internal dan eksternal serta usulan penelitian mahasiswa. Usulan penelitian internal dilakukan untuk perusahaan oleh bagian litbang atau oleh staf ahli perusahaan tersebut. Usulan penelitian eksternal dapat diminta atau tidak diminta. Para sponsor dapat berupa komisi beasiswa perguruan tinggi, lembaga-lembaga pemerintah, dan lainnya. Umumnya usulan penelitian eksternal ini lebih kompleks dibandingkan dengan usulan internal. Dalam penelitian internal mutlak diperlukan ringkasan ekekutif, sementara dalam usulan penelitian eksternal bagian-bagian terpenting adalah tujuan, desain, kualifikasi, jadwal, dan anggaran. Usulan penelitian mahasiswa dapat berupa usulan tugas semester, usulan untuk skripsi S1, usulan tesis magister, atau usulan untuk disertas doctor.
Suatu usulan penelitian ditulis mengikuti format tertentu. Biasanya sponsor yang mendanai penelitian tersebut telah memiliki format yang perlu diikuti. Demikian pula usulan penelitian mahasiswa. Institusi dimana mahasiswa tersebut menempuh pendidikan biasanya telah memiliki pedoman untuk penulisan usulan penelitian. Apabila suatu institusi tidak mensyaratkan format usulan tertentu secara spesifik, maka dapat diikuti format usulan penelitian yang umum berlaku.
Pada umumnya usulan penelitian terdiri atas lima bagian, yaitu pendahuluan, kajian pustaka dan hipotesis, metode penelitian, daftar pustaka, jadwal penelitian, dan biaya penelitian. Bagian pendahuluan berisi tentang latar belakang penelitian, tujuan dan manfaat penelitian. Pada bagian kajian pustaka dan hipotesis diuraikan mengenai teori-teori yang relevan, hasil-hasil penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis.
Bagian metode penelitian memuat mengenai penentuan variabel, metode pengumpulan data, teknik sampling, jenis data yang dikumpulkan beserta sumbernya, dan metode analisis data. Daftar pustaka disusun secara alfabetis memuat referensi kutipan atau pendapat dari buku-buku jurnal ilmiah, makalah seminar, atau dokumen, termasuk sumber-sumber yang dikutip dari internet. Selanjutnya pada jadwal penelitian diuraikan jangka waktu persiapan, kerja lapangan, analisis dan penyusunan laporan. Pos-pos biaya penelitian, antara lain biaya, pengadaan alat dan bahan, perlengkapan tulis menulis, perjalanan dan pengumpulan data, analisis dan pelaporan, serta anggaran tak terduga.

DAFTAR PUSTAKA :

Rahyuda, I Ketut;  I.G.W. Murjana Yasa dan N.N. Yuliarmi. 2004. Buku Ajar Metodologi Penelitian. Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana